Dampak dari berkembangnya Information Technology (IT) sudah dirasakan oleh berbagai sektor kehidupan. Tak terkecuali sektor pendidikan. Pendidikan memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia di mana melalui proses pendidikan-lah manusia memiliki kesempatan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Adapun challenge dari pendidikan pada masa sekarang ini adalah bagaimana menjaga semangat dan motivasi belajar. Seperti yang diketahui bersama, bahwasanya saat ini mudah bagi kita untuk melihat kurangnya antusiasme untuk belajar pada diri siswa maupun mahasiswa. Mereka cenderung memikirkan bagaimana caranya agar ia bisa menghindari proses belajar dan memilih untuk bermain bersama temannya.
Mereka berusaha agar membolos sekolah secara diam-diam tanpa diketahui guru termasuk wali kelasnya. Mereka lakukan hal tersebut supaya bisa terhindar dari pusingnya materi yang disampaikan di sekolah. Tentu hal tersebut tak luput dari pantauan guru. Biasanya guru sudah mengetahui posisi para siswanya yang bolos berkumpul, para guru akan menarik siswanya agar kembali ke sekolah dan orang tua siswa akan dipanggil untuk dilakukan pembinaan.
Di samping perbaikan etika, tentu pihak lembaga pendidikan perlu melakukan inovasi guna meningkatkan semangat belajar. Inovasi yang menurut penulis cukup berdampak signifikan adalah penerapan sistem Electronic Learning atau eLearning. eLearning adalah sebuah platform yang dapat digunakan sekolah sebagai media pembelajaran atau kelas maya terutama untuk pembelajaran secara online. Sekolah dapat menggunakan software seperti Moodle atau menggunakan layanan Google Classroom untuk membuat sistem eLearning sendiri.
Sistem eLearning sudah lazim dipakai pada perguruan tinggi. Penulis yakini, kehadiran eLearning membuat produktivitas belajar mahasiswa menjadi meningkat. Dimana pada eLearning-lah mereka mengumpulkan tugas dan melaksanakan kegiatan pembelajaran mandiri atau melalui arahan dari dosennya.
Tantangan utama dari sistem eLearning saat ini adalah menerapkan sistem yang sama untuk tingkat sekolah dasar dan menengah. Tentu penerapannya bisa dimulai dari tingkat SMA/SMK yang tingkat pemahaman terhadap ICT dianggap sudah mengerti. Guru bisa menyiapkan kelas maya dari Google Classroom lalu meminta siswanya untuk bergabung ke kelas maya tersebut melalui kode atau link yang dibagikan guru agar bisa masuk.
Penerapan eLearning tentu memiliki pro dan kontra. Penerapan eLearning dapat dikatakan pro karena dapat meningkatkan produktivitas belajar dan memotivasi siswa agar bisa menimba ilmu tanpa harus ke kelas. Di sisi lain, penerapan eLearning harus benar-benar dipantau sebab bisa saja ketika guru menavigasi siswa agar membuka eLearning justru siswa sibuk dengan dunianya sendiri. Hal ini menjadi dilema sekaligus tantangan agar bisa menciptakan lingkungan belajar yang "smart" dan hidup.
Dengan penerapan eLearning ini, diharapkan kelas yang biasanya ada secara fisik melalui ruangan di kelas dapat "terbawa" ke rumah siswa masing-masing dan memungkinkan pembelajaran bisa saja dilaksanakan full online pada satu hari sebagai dampak dari penerapan eLearning.
0 Komentar