Perkembangan teknologi saat ini sudah tidak bisa lagi kita hiraukan sehingga berdampak ke berbagai sektor. Salah satu sektor yang terdampak atas perkembangan teknologi adalah sektor pendidikan. Pada masa saat ini anak-anak sudah akrab dengan teknologi bahkan sejak masih di kandungan dengan implementasi ultrasonografi/USG 4 dimensi yang mampu menunjukkan secara jelas bayi yang ada di kandungan ibu sehingga mendapat gambaran awal dari wajah bayinya.
Dengan demikian, sektor pendidikan perlu beradaptasi secara cepat terhadap teknologi yang berkembang saat ini salah satunya dengan mengintegrasikan pembelajaran dengan teknologi dengan pengembangan Electronic-Learning (E-Learning). Menurut SangrĂ et al (2012), E-Learning dapat diklasifikasikan menjadi empat kategori:
- Technology-Driven Definitions
Penggunaan teknologi dalam penyampaian pembelajaran dan pelatihan. - Delivery-System-Oriented Definitions
Aksesibilitas penyampaian pembelajaran secara elektronik. - Communication-Oriented Definitions
Penerapan teknologi digital dalam interaksi antara peserta didik dan pengajar. - Educational-Paradigm-Oriented Definitions
Penerapan Information & Communication Technology (ICT) untuk mendukung proses pembelajaran.
Adapun dengan penerapan E-Learning dapat membantu peserta didik dalam melakukan pembelajaran mandiri sesuai dengan kecepatan belajar dan gaya belajarnya. Adapun analisis gaya belajar yang umum digunakan adalah Felder Silverman Learning Style Model (FSLSM). FSLSM akan memberikan definisi terperinci mengenai gaya belajar untuk dikombinasikan ke pembelajaran berbasis teknologi (Graf, 2007).
FSLSM nantinya akan memahami gaya belajar peserta didik kemudian akan merancang metode pembelajaran dan menentukan penilaian evaluasi yang cocok sesuai gaya belajar peserta didik. Dalam hal pengembangan E-Learning, nantinya akan disediakan konten video, PPT, atau konten visual lainnya yang dapat membantu mengakomodasi semua gaya belajar baik gaya visual, kinestetik, dan audiovisual (Daoud, 2024). Diharapkan metode FSLM dapat membantu dalam mendeteksi gaya belajar yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan dapat mendukung dalam pencapaian hasil belajar yang maksimal dan sesuai harapan baik harapan pengajar dan peserta didik.
Referensi:
- SangrĂ , A., Vlachopoulos, D., & Cabrera, N. (2012). Building an inclusive definition of e-learning: An approach to the conceptual framework. The International Review of Research in Open and Distributed Learning, 13(2), 145–159. https://doi.org/10.19173/irrodl.v13i2.1161.
- Graf, S. (2007). In-Depth Analysis of the Felder-Silverman Learning Style Dimensions. Journal of Research on Technology in Education, 40, 79 - 93. https://doi.org/10.1080/15391523.2007.10782498.
- Daoud, M., Namir, A., & Talbi, M. (2024). FSLSM-Based Analysis of Student Performance Information in a Blended Learning Course Using Moodle LMS. Open Information Science, 8. https://doi.org/10.1515/opis-2022-0163.
0 Komentar