Budaya masyarakat menggunakan transportasi publik kian hari kian meningkat. Berdasarkan survei yang dilakukan Litbang Kompas dan bersumber dari databoks.katadata.com, masyarakat yang setiap hari menaiki transportasi publik hanya 12,9% dan 40% masyarakat menyatakan bahwa mereka jarang memakai transportasi publik. Padahal, selama beberapa tahun terakhir sudah banyak sosialisasi untuk mulai menggunakan transportasi publik baik dari pihak pemerintah hingga dari komunitas.
Sumber: https://tangselpos.id/detail/3716/kampanye-pake-angkutan-publik-kudu-digenjot-lagi
Persentase pengguna transportasi umum
Sumber: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/08/18/seberapa-sering-masyarakat-indonesia-menggunakan-transportasi-umum-ini-surveinya
Membangun masyarakat transportasi memang tidak bisa membutuhkan waktu yang sebentar saja, perlu adanya sosialisasi secara masif kepada seluruh lapisan masyarakat agar tumbuh rasa cinta terhadap transportasi publik yang kian hari kualitasnya dapat setara dengan yang diluar negeri seperti Singapura atau pun Jepang.
Adapun masyarakat transportasi dapat terwujud apabila tercipta sebuah layanan transportasi yang terintegrasi dan menjangkau ke seluruh wilayah. Contohnya seperti di Singapura dimana semua wilayahnya dari ujung ke ujung dapat terkoneksi melalui Moda Raya Terpadu (MRT) dan agar lebih menjangkau lagi disediakan Lintas Raya Terpadu (LRT) yang menghubungkan stasiun MRT dengan rusunawa warga serta layanan Bus yang menjangkau seluruh wilayah.
Metode integrasi transportasi publik saat ini sudah dan terus berkembang di wilayah Jabodetabek. Adanya integrasi antara MRT, LRT, KRL, TransJakarta, serta angkot mikrotrans turut membuat perubahan yang signifikan dalam kehidupan masyarakat Jakarta. Terlebih, ketika kita sudah tiba di Jakarta dari Bandara Soekarno-Hatta, sudah ada layanan transportasi publik yang menyambut yakni KA Commuter Bandara (d/h Kereta Bandara) sehingga hampir dipastikan kalau jalan-jalan di Jakarta tidak tersasar lagi sebab sistem transportasi sudah jelas dan dapat dibaca oleh semua orang.
Penerapan satu desain wayfinding (papan penunjuk arah) di seluruh obyek transportasi turut meningkatkan kualitas sistem transportasi Jakarta. Dimana jika dahulu setiap transportasi memiliki desain wayfinding yang berbeda-beda, kini desain sudah disatukan sehingga yang namanya "integrasi" benar-benar nyata.
Apabila semua usaha tersebut dapat terlaksana dengan sangat baik, dalam waktu 10-20 tahun mendatang dapat tercipta masyarakat transportasi yang sebenar-benarnya.
Referensi:
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/08/18/seberapa-sering-masyarakat-indonesia-menggunakan-transportasi-umum-ini-surveinya
0 Komentar