Analisis Break Even Point (BEP) untuk Membantu Perencanaan Bisnis

Analisis Break Even Point (BEP) atau titik impas adalah analisis yang dapat membantu perusahaan dalam mengetahui berapa jumlah unit yang harus dijual dan estimasi pendapatan yang akan didapat dalam angka minimum. Menurut Cortes, BEP dibagi menjadi 2, yakni BEP untuk operasional dan BEP untuk pendanaan. 

BEP operasional adalah rasio keuangan untuk menghitung tingkat kebermanfaatan kegiatan operasional perusahaan yang bertujuan menentukan jumlah unit atau pendapatan yang cukup untuk menutupi biaya operasional suatu perusahaan (Cortes, 2023).

Sedangkan BEP pendanaan adalah rasio keuangan yang digunakan untuk menghitung tingkat kebermanfaatan kegiatan investasi perusahaan yang bertujuan untuk menentukan jumlah unit atau pendapatan yang cukup untuk menutupi biaya dan atau bunga utang untuk mendukung investasi perusahaan (Cortes, 2023).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa BEP adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mengetahui jumlah unit atau pendapatan yang harus diterima untuk menutupi biaya yang dikeluarkan perusahaan.

Adapun rumus dari BEP adalah sebagai berikut:

Sumber: Manuho, et al (2021)

Contoh soal perhitungan BEP
Sebuah perusahaan memproduksi dan menjual produk dengan harga jual per unit sebesar Rp 60.000. Biaya tetap per bulan adalah Rp 1.200.000.000, sedangkan biaya variabel per unit adalah Rp 35.000. Berapa unit produk yang harus dijual agar perusahaan mencapai Break Even Point (BEP)?
  1. Menurut unit
  2. Menurut Rupiah

Referensi:
  1. Manuho, P., Makalare, Z., Mamangkey, T., & Budiarso, N. (2021). ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP). Jurnal Ipteks Akuntansi Bagi Masyarakat. https://doi.org/10.32400/JIAM.5.1.2021.34692.
  2. Cortés, J. (2023). Break-even point. Mercados y Negocios. https://doi.org/10.32870/myn.vi48.7690.




Posting Komentar

0 Komentar