Perjalanan 'Hijrah' Aku ke Buku Fiksi

Acap kali, tiap pergi ke toko buku kayak Gramedia, selalu yang dicari-cari adalah buku-buku serius seperti subjek politik, ekonomi, atau sosial budaya. Tapi entah kenapa, akhir-akhir ini aku sering mencari-cari buku di luar subjek itu. Misalnya kayak self development (so iye luh) atau novel atau apa lah yang fiksi gitu.

Foto: Pribadi

Kalo ke Gramed biasanya, muter-muter di section serius kayak subjek diatas bisa sampe 30 menit-1 jam-an doang. Maklum orangnya yang peragu jadinya harus mikir panjang buat beli satu buku doang. Biasanya yang selalu dipertimbangin harganya, kalo harga diatas 100 ribu selalu overthink beli kagak ye, kalo harga dibawah segitu juga overthink duh ini bagus kagak ya bukunya; update ga ya kontennya. Jadi serba salah gitu cuma buat milih-milih buku. Jadi, kalo mau beli buku kudu "istikharah" buat nentuin satu buku tok.

Nah, kayak yang diceritain di alinea pertama tadi. Akhir-akhir ini sering juga mampir di section self development dan novel.

Apa sih pemicunya?

Ya, pemicunya adalah buku karangan Prof. Suo (panggilan Prof. Suyanto, Rektor Telkom Univ/Tel-U). Setelah baca sekilas akan muncul pertanyaan kok pemicu beli novel bukunye profesor? bukannya biasanya topiknya serius?

Prof. Suo ini beda, teman. Selain dia bikin buku kuliah kayak machine learning, AI dan sebagainya. Dia juga bikin buku motivasi dan novel. Dua buku yang aku punya judulnya "Roller Coasteran (Bareng 'Pacar')" dan "Maratonan (Bareng 'Pacar')".

Dua buku tersebut menceritakan perjalanan hidup Prof. Suo sejak kuliah hingga ketika beliau berproses menjadi Guru Besar yang telah diraihnya pada 2021 lalu. Di buku roller coasteran, Prof. Suo menceritakan kisah hidupnya mulai dari perjalanan kuliahnya, kisah pernikahannya, hingga ia menceritakan sebuah penelitian yang dilakukan oleh keluarganya sendiri yang menjadi asbab beliau bisa meraih Guru Besar. Hal-hal tersebut diceritakan dengan ritme naik turun layaknya roller coaster, kadang berada di atas, kadang berada di titik terpuruk.

Satu hal yang menggelitik aku adalah rasa penasaran beliau mengapa istrinya mau menikahi dirinya. Sepanjang jalan cerita, Prof. Suo selalu berusaha untuk menanyakan istrinya mengenai hal tersebut. Apakah terjawab? baca bukunya :)Nah teman, selain bahas kisah hidupnya, di buku yang sama Prof. Suo juga memberikan berbagai tips. Salah satunya bagaimana membagi waktu secara optimal antara keluarga, kerja, dan rehat.

Selain buku roller coaster, dalam buku maratonan, covernya nyebut "Cara Asyik Menikmati Disrupsi AI". Tapi buku ini sebetulnya bolehlah aku akui ini tuh gabungan antara genre parenting dan psikologi, walaupun oleh penulisnya lebih mengakui bahwa buku ini bergenre story telling. Hal ini bisa dilihat sekilas dari topik pembahasan yang menceritakan kisah hidupnya mulai dari saat SMA hingga menjalani karier dan kehidupan rumah tangganya. Buku maratonan ini adalah sekuel kedua dari buku karya Prof. Suo setelah roller coasteran.

Funfact, aku membeli buku maratonan saat Open Library Tel-U sedang mengadakan pameran buku dari berbagai penerbit seperti Gramedia, Periplus, hingga pemain lokal alias Tel-U Press. Aku membeli bukunya di Tel-U Press dan ga disangka-sangka didalamnya ada tanda tangan Prof. Suo langsung. Terima kasih Prof atas tanda tangannya. Boleh dong aku minta tanda tangan buat buku roller coasterannya :).

Sebetulnya kedua buku ini saling berkaitan, ada beberapa hal yang dalam buku roller coaster yang diceritakan lebih mendalam pada buku maratonan. Hingga ada beberapa cerita yang baru diceritakan pada buku maratonan seperti kisahnya saat SMA dan bagaimana beliau dan istrinya bertemu. Buku ini sih sebetulnya baru dibaca saat tulisan ini pertama kali dibuat :).

Buku ini layak dibaca oleh siapapun dari berbagai kalangan, mulai dari remaja hingga dewasa. Karena didalamnya ada nilai-nilai motivasi yang bisa menjadi inspirasi bagi siapapun pembaca termasuk aku untuk meraih apa yang diinginkan. Aamiin

Terima kasih Prof. Suo telah meyakinkan aku untuk mulai switch ke baca buku fiksi (walau tidak 100% fiksi banget) tapi seenggaknya bisa menjadi refreshing di kala stress dengan kuliahan. Sukses selalu dalam karier terutama pada saat penulisan ini sedang menjabat sebagai Rektor Tel-U.




Posting Komentar

0 Komentar