Sering kali di waktu senggang kita memanfaatkan waktu tersebut untuk melakukan hal-hal yang kita senangi. Salah satu contohnya adalah mendengarkan podcast atau dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dikenal dengan siniar.
Sore hari sebelum menyusun artikel ini, saya mendengarkan podcast kasisolusi antara Deryansha Azhary bersama Rektor ke-3 Binus University (2009-2023) yang saat ini menjabat sebagai Direktur Binus Online Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, M.M. atau yang akrab dikenal sebagai Prof. Har.
Saya yang biasanya kurang menyukai menonton video podcast ketika narasumbernya seorang profesor apalagi profesor terkenal seperti Prof. Har bisa betah sampai habis dalam sekali nonton (tidak dijeda). Karena pembawaan Prof. Har yang humble dan perkataannya yang mudah dimengerti bagi orang awam sehingga cocok bagi saya yang orangnya suka mempelajari hal baru untuk mendengarkan percakapan beliau.
Tidak hanya ketika ada di podcast kasisolusi semata, setiap ada pengukuhan guru besar/profesor di Binus University, salah satu segmen yang saya tunggu-tunggu adalah pidato beliau selaku Ketua Dewan Guru Besar Binus University. Biasanya pidato beliau cenderung santai dan selalu diselipi dengan canda beliau terhadap guru besar yang dikukuhkan saat itu.
Dapat ditarik kesimpulan awal bahwa seorang profesor biasanya memiliki pembawaan yang lebih humble dan mudah dimengerti bagi semua lapisan masyarakat. Karena esensi dari seorang profesor adalah mampu memasyarakatkan keilmuannya bagi lingkungan sekitarnya.
Seperti misalnya tidak hanya Prof. Har, saya selalu menyimak video/podcast yang mengangkat profil seorang profesor. Misalnya Prof. Mochamad Ashari yang merupakan Rektor ITS periode 2019-2024 sekaligus beliau adalah Rektor Pertama Telkom University (2013-2018).
Saya selalu berulang kali mendengarkan cerita beliau saat mengembangkan kampus pimpinannya baik saat menjadi Rektor Tel-U dan menjadi Rektor ITS. Saya selalu kagum dengan cerita-cerita dia dalam menghadapi tantangan dalam mengelola perguruan tinggi yang memiliki karakteristik dan profil yang berbeda. Yang satu merupakan PTS yang pengelolaannya dilakukan mandiri oleh swasta (dalam hal ini PT.Telkom), dan satunya adalah PTN-BH yang walaupun dimiliki pemerintah tetapi pengelolaannya seperti PTS misalnya pengelolaan keuangan yang dilakukan mandiri oleh PTN yang bersangkutan.

0 Komentar